Edukasi Ala Remaja Part #2

Pemanfaatan media sosial oleh duta GESID ini dilakukan menggunakan akun Instagram yang dibuat oleh masing-masing sekolah penerima program.
Akun yang mereka buat digunakan untuk melakukan edukasi sesuai materi pada modul panduan tematik yang telah disusun.
Pada modul ini terdapat tiga tema besar yaitu aku peduli, aku sehat, aku bertanggung jawab yang kemudian dikonversikan menjadi konten oleh para duta dan guru pendamping di masing-masing sekolah GESID.
Konten yang mereka buat berupa grafik statis (poster) dan video kemudian di posting dalam feed akun serta snapgram yang sebelumnya sudah melalui tahapan quality control oleh guru pendamping.
Selama edukasi (masa aksi duta), duta GESID diberikan rules yaitu tema mingguan yang disusun bersama di awal program serta adanya ketentuan tag and hastag dari fasilitator untuk dapat memantau keberjalanan konten mereka.
Jadi di setiap pekannya, duta GESID bersama guru pendamping membuat calendar plan sebagai pedoman mereka untuk memproduksi sekaligus jadwal posting konten.
Tahapan quality control (QC) konten oleh para duta bersama guru pendamping ini dilakukan untuk mengetahui kualitas konten edukasi yang akan di-share sekaligus mengidentifikasi dan meminimalisir kesalahan konten seperti menyinggung SARA.
Pada proses produksi konten, selain berpedoman pada modul panduan untuk sumber referensi materi edukasi, duta GESID juga berpedoman pada calendar plan yang dibuat menyesuaikan kondisi sekolah.
Pedoman calendar plan biasa dibuat di awal pekan tema mingguan yang dibuat bersama dengan metode Focus Group Discussion (FGD) oleh duta GESID dan guru pendamping.
Yang kemudian dikirimkan ke fasilitator GESID LPTP untuk dapat dipantau dan di-monitoring.
Pada tahapan berikutnya, duta menjalan masa aksi melalui berbagai metode seperti kelas edukasi offline dan online, konten media sosial, dan melakukan sosialisasi pengimbasan keluar sekolah.
Sesuai dengan intro yang sudah disampaikan diatas, kita akan lebih berfokus pada konten media sosial yang diproduksi duta.
Mari kita bedah terlebih dahulu apa saja varian konten yang mereka produksi. Dimulai dari konten grafik statis atau poster, produksi poster memuat berbagai instrumen seperti tipografi, gambar (bisa berbasis vektor maupun bitmap), dan warna.
Dalam hal ini, duta GESID diajak untuk menumbuhkan daya kreatifitas dan inovasi mereka dalam menciptakan produk poster edukasi yang menarik.
Tentunya para duta tetap berpedoman pada modul dan calendar plan.
2 thoughts on “Edukasi Ala Remaja Part #2”