Tanpa disadari era globalisasi juga membawa perkembangan teknologi yang pesat.

Teknologi komunikasi pada khususnya yang terus berkembang dan merebak di semua kalangan.

Perkembangan ini menyuguhkan berbagai fasilitas dengan segala kemudahannya, mulai dari dimanapun hingga kapanpun manusia dapat melakukannya.

Adanya “upgrade” pola komunikasi yang dipengaruhi oleh teknologi ini membawa manusia untuk bisa berinteraksi sosial tanpa terbatas jarak dan waktu.

Seperti halnya yang dilakukan oleh para remaja di masa kini. Mereka memproduksi berbagai tontonan yang biasa orang sebut dengan konten.

Tapi apakah sebagian besar remaja Indonesia memproduksi konten yang sekaligus bisa mengedukasi sesama?

Melalui media sosial, persebaran konten menjadi tidak terbatas dan to be share one-to-one atau bisa diistilahkan saling berbagi.

Baca Juga : Edukasi ala duta Gesid

Dalam konteks ini, remaja di Jawa Tengah khususnya di wilayah dampingan Program Generasi Sehat Indonesia (GESID) hasil inisiasi Danone Indonesia dengan FEMA IPB yang dijalankan oleh Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) yang tersebar di Kabupaten Klaten, Boyolali, Wonosobo, Magelang, dan Kota Semarang.

Remaja yang mengikuti program ini diistilahkan sebagai duta, yang mana mereka bertugas untuk melakukan penyebaran konten edukasi terkait kesehatan remaja melalui media sosial.

Nah, melalui program GESID ini membuktikan bahwa remaja sebenarnya mampu dan mau memproduksi konten yang dapat mengedukasi sesama.

Lalu melalui platform apa duta Gesid melakukan edukasi?

Simak part #2 yaa

 

 

0 thoughts on “Edukasi Ala Remaja part #1

  1. Pingback: Gesid Boyolali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *